Mungkin selama ini, anda kalau bikin film separasi hampir selalu terjadi kesalahpahaman antara anda dan pihak pembuat film. Ada banyak hal yang anda tidak tahu tentang proses pembuatan film ini, termasuk istilah-istilah : postscript, color profile, image setter dan sebagainya.
Ada repro yang mau file berbentuk RGB, tapi ada juga repro yang mengharuskan anda meng-convert terlebih dahulu menjadi CMYK. Mengapa juga film kadang-kadang tidak sesuai dengan file aslinya, terutama link berformat .wmf dan .emf. Apakah di tempat film perlu "diakali" alias di-retouch dulu? Ohyah pasti iya. Setiap repro sebelum output biasanya harus diretouch dulu supaya mereka juga tidak mau ambil resiko bila terjadi kesalahan.
Tapi ada solusi Jika ingin memberikan file untuk di output film biasakan untuk :
- menggunakan aplikasi grafis yang sudah umum (Illustrator, Freehand, Indesign, Pdf dll)
- Image selalu berformat tiff dengan dpi 250 atau lebih
- selalu menyertakan Font dan Link gambar pada setiap File (tujuan agar sewaktu-waktu jika ada peruban/revisi mendadak) beberapa program grafis ada fasilitas untuk "Mengemas" Font dan Link
- Jika memang telah fix maka font dan image di embed saja
- Semua warna harus berformat CMYK jangan ada yang RGB
- untuk menyamakan warna harus perpatokan pada color chard (CMYK) jangan mengandalkan warna pada monitor anda atau print kertas biasa

No comments:
Post a Comment